CARA MENJAGA KERUKUNAN DALAM KELUARGA
Manusia adalah makhluk terakhir yang diciptakan oleh Tuhan. Sebagai makhluk terakhir yang diciptakan, manusia dikaruniai oleh Tuhan dengan begitu sangat istimewa. Ironisnya, meskipun dengan segala karunia yang telah Tuhan berikan tidak serta merta membuat manusia memahami arti tujuan penciptannya. Tuhan mengharapkan manusia dengan segala keunggulannya dapat menjadi penguasa bumi ini, sebagai penjaga dan pelestari apa yang telah Dia ciptakan. Segala hal telah diletakkan di hadapan kaki manusia agar supaya manusia selalu ingat bahwa Tuhan sangat mengasihinya dan diharapkan manusia dapat secara arif serta bijaksana memperlakukannya.
Manusia adalah makhluk terakhir yang diciptakan oleh Tuhan. Sebagai makhluk terakhir yang diciptakan, manusia dikaruniai oleh Tuhan dengan begitu sangat istimewa. Ironisnya, meskipun dengan segala karunia yang telah Tuhan berikan tidak serta merta membuat manusia memahami arti tujuan penciptannya. Tuhan mengharapkan manusia dengan segala keunggulannya dapat menjadi penguasa bumi ini, sebagai penjaga dan pelestari apa yang telah Dia ciptakan. Segala hal telah diletakkan di hadapan kaki manusia agar supaya manusia selalu ingat bahwa Tuhan sangat mengasihinya dan diharapkan manusia dapat secara arif serta bijaksana memperlakukannya.
Sebagai manusia modern kita tidak dapat hidup secara individual, kita
diwajibkan hidup dalam komunitas masyarakat dan berinteraksi satu sama
lain secara rukun dan damai. Jika seluruh alam semesta saja mampu hidup
secara harmonis seharusnya manusia juga bisa melakukannya. Namun
kenyataannya tidak berkata demikian, manusia cenderung memiliki pola
pikirnya sendiri, manusia kerapkali bersitegang satu sama lain dengan
berbagai macam latar belakang permasalahan, justru dengan keunggulan
yang dimilikinyalah manusia kesulitan untuk menerapkan hidup rukun
berdampingan secara harmonis, namun yang akan dibahas disini adalah kerukunan dalam keluarga. Bagaimana dalam sebuah keluarga bisa menjaga keharmonisan dalam keluarga.
Anak-anak sering disebut mahkota dalam keluarga. Tetapi orangtua
sering pusing membesarkan anak-anak mereka dan menjaga kerukunan dalam
keluarga mereka. Ada suatu keluarga yang dianugerahi tiga orang anak. Ternyata anak
mereka memiliki watak dan kepribadian yang berbeda. Anak pertama, dia
berkembang menjadi pendiam, rajin, pintar, taat, dan keras. Semasa kecil
ia membutuhkan orangtua untuk melayani dan memenuhi keperluannya,
tetapi ia tidak memiliki hubungan yang akrab dengan orangtuanya. Anak
itu tertutup, tidak banyak bicara, dan amat masa bodoh kepada adiknya.
Orangtuanya pusing melibatkannya dalam suasana dan kehangatan keluarga.
Nakal tidak, tetapi misterius, pendiam, dan suka menyendiri.
Anak yang kedua, entah karena perempuan, entah akibat dari kedinginan
anak pertama, anak kedua ini berkembang menjadi seorang anak yang
manja. Sebentar-sebentar ia minta digendong, dipuji, dilayani atau
diperhatikan. Dia suka ribut dengan kakaknya, dan kalau saja kakaknya
marah atau mau memukulnya, dia lari, mencari perlindungan pada ibunya.
Anak kedua ini, susah berdikari, manja, dan sangat tergantung pada
orangtuanya.
Anak yang ketiga, entah karena kurang diperhatikan, dia berkembang
menjadi anak yang nakal. Belajar malas, uang jajan selalu habis. Katanya
suka main dengan teman-teman yang nakal juga. Dia main judi, suka ke
karaoke, dan sering tidak pulang. Kakak-kakaknya setuju diusir saja dari
rumah mereka. Bikin malu dan pusing.
Bagaimana kini kita bisa menjadi orangtua yang bijaksana dan penuh
kasih sayang kepada ketiga anak mereka itu. Bagaimana mereka bisa
menciptakan, merawat kerukunan dalam keluarga mereka. Menarik bahwa
orangtua itu sering didapati berdoa, mohon berkat masa depan bagi ketiga
anak mereka. Mohon perlindungan dari Allah. Mereka selalu menyediakan
waktu untuk mendengarkan, menyambut, dan mendampingi anak-anak mereka.
Betapa sedihnya kalau yang bungsu hilang, nakal, dan babak belur,
dikeroyok teman-temannya. Betapa sedihnya orangtua melihat kedua anak
yang pertama, kompak dalam menolak si bungsu itu. Malahan mereka
mengatakan orangtua pilih kasih, ditipu, terlalu lembek terhadap si
bungsu. Ada bahaya keluarga mereka retak. Si bungsu dimakan oleh
kenikmatan dunia. Si sulung termakan oleh kebencian dan kekerasan hati
dan si tengah dia hanya menunggu pacarnya.
Dalam hal ini orangtua mencoba untuk membuat agar keluarga tetap rukun,
bersatu, dan harmonis. Mari kita belajar menerima kerahiman dari Allah
dan merawat pengampunan dan kerukunan di dalam keluarga, serta komunitas
kita.
Adapun Cara Menjaga Keharmonisan Keluarga akan dibahas di bawah ini.
1. Saling Menghargai
Anda dan keluarga harus menyadari bersama-sama bahwa keluarga adalah partner. Keluarga bukanlah bawahan anda, mereka adalah pribadi yang unik
dan berbeda dengan anda, oleh karena itu, perlakukan keluarga sejajar
dengan Anda. Selalu menjadikan mereka teman diskusi jika ada masalah pribadi
atau keluarga, berbagi pemikiran dengan mereka dan dengarkan
saran-sarannya. Hindari berkata kata yang hanya akan menyakiti keluarga anda.
2. Ciptakan suasana yang nyaman
Sehingga muncul ide-ide segar yang dapat membawa anda ke cara-cara baru yang lebih baik untuk memelihara hubungan dalam berkeluarga. Buatlah keluarga anda merasa nyaman tanpa adanya tekanan dan aturan yang sangat mengikat.
3. Carilah hal-hal menarik dan menyenangkan
Yang bisa anda lakukan bersama. Kemudian lakukanlah hal-hal tersebut sesering mungkin untuk menjaga keharmonisan keluarga.
4. Berikan dukungan penuh
Saat keluarga anda mendapat masalah di pekerjaannya atau ada hal-hal
yang mengganggunya, selalu berikan dukungan penuh pada mereka. Begitu pula
untuk hal-hal yang menggembirakan keluarga anda, selalu hadir di sana
untuk berbagi kebahagiaan. Dukungan penuh dari anda sebagai orang
terdekat mereka akan memberi ketenangan dan membuat mereka nyaman berada di
dekat anda.
5. Pahami hak dan kewajiban masing-masing
Agar semua hal di dalam keluarga dapat berjalan dengan baik. Saling menyadari hak dan kewajiban antara keluarga.
6. Jangan lupa ucapkan terima kasih
Bahkan pada hal-hal kecil yang anda dapatkan dari keluarga anda, entah itu hadiah atau pun sebuah kecupan. Ucapan terima kasih yang tulus akan membuat mereka merasa dihargai oleh anda.
7. Katakan cinta sesering mungkin
Ini adalah hal sederhana yang ternyata tidak sering dilakukan oleh banyak keluarga, entah karena sungkan atau karena merasa keluarga seharusnya sudah tahu hal tersebut. Kata-kata cinta adalah obat mujarab penambah kerukunan dalam keluarga.
8. Komunikasi
Perbedaan adalah hal yang benar, sebab kalian dibesarkan dengan cara yang berbeda. Perbedaan seharusnya malah memperkuat cinta kalian terhadap keluarga. Cara ajaib untuk mengatasi perbedaan adalah komunikasi yang sehat – ini maksudnya, anda dan keluarga harus selalu dapat mengutarakan pemikiran dan perasaan anda tanpa keluarga anda merasa sedang ‘diserang’ oleh anda.
Source :
https://crystalxku.wordpress.com/tag/tips-menjaga-keharmonisan-keluarga/
